poltekkesjambi.com – Ada tipe orang yang kayaknya selalu pengen jadi pusat perhatian, suka merendahkan orang lain demi terlihat lebih unggul, dan bener-bener nggak bisa terima kalau dikritik. Nah, bisa jadi itu bukan cuma sikap menyebalkan biasa, tapi masuk dalam kategori gangguan kepribadian narsistik. Dan kalau kamu punya teman, pasangan, bos, atau bahkan anggota keluarga yang seperti ini, pasti tahu betapa melelahkannya interaksi sama mereka.
Menjaga hubungan dengan orang narsistik butuh trik khusus, karena kalau salah langkah, kita bisa ikut larut dalam drama atau bahkan jadi korban manipulasi emosional mereka. Lewat artikel ini yang aku tulis di poltekkesjambi.com, aku mau bantu kamu buat lebih siap dan sadar saat harus menghadapi orang dengan gangguan kepribadian narsistik. Yuk, kita bahas bareng caranya!
1. Jangan Ambil Hati Semua Ucapan Mereka
Orang narsistik sering ngomong tanpa mikir, kadang merendahkan, kadang sok tahu, kadang juga mengkritik hal-hal yang nggak penting. Daripada sakit hati terus, mending belajar untuk nggak ambil pusing. Anggap aja kayak denger radio yang frekuensinya nggak pas. Fokus ke apa yang penting buat kamu, dan jangan biarkan mereka memengaruhi rasa percaya dirimu.
2. Tetapkan Batasan dengan Tegas
Narsistik itu suka banget uji batas, dari hal kecil kayak maksa kamu terus-terusan nemenin mereka sampai urusan pribadi kayak nyari tahu urusan hidupmu secara berlebihan. Nah, kamu harus bisa bilang “nggak” dengan tenang tapi tegas. Misalnya, kalau mereka mulai ngajak debat atau nyela, kamu bisa bilang, “aku nggak nyaman ngobrolin ini” dan langsung ganti topik.
3. Jangan Terjebak dalam Permainan Emosional
Mereka jago banget bikin drama. Kadang bikin kamu ngerasa bersalah, padahal nggak salah apa-apa. Kadang juga manis banget pas butuh sesuatu, lalu cuek setelah dapat. Intinya, kamu harus sadar kalau ini bagian dari pola manipulasi. Jangan mudah terbawa emosi atau langsung nurut hanya karena mereka tampil “lemah” atau “tersakiti”.
4. Tetap Rasional, Jangan Ikutan Drama
Saat mereka marah atau ngambek, kamu mungkin tergoda untuk minta maaf padahal kamu nggak salah. Stop. Coba tahan diri dan tetap berpikir logis. Daripada meladeni emosi mereka, lebih baik kasih respons yang tenang. Misalnya, “aku ngerti kamu lagi kesal, tapi mari kita bahas ini nanti kalau kamu udah tenang.” Hindari ikut tersulut.
5. Jangan Coba Mengubah Mereka
Ini penting. Narsistik bukan cuma soal kepribadian yang sombong, tapi gangguan yang butuh penanganan profesional. Kamu mungkin niat baik, pengen bantu mereka jadi lebih rendah hati atau lebih peduli, tapi itu nggak akan berhasil kalau mereka sendiri nggak merasa butuh bantuan. Fokus aja ke dirimu sendiri dan batasanmu.
6. Cari Dukungan Emosional dari Orang Terpercaya
Berhubungan dengan orang narsistik bisa bikin kamu kelelahan secara emosional. Makanya penting punya support system. Curhatlah ke teman, keluarga, atau bahkan psikolog kalau perlu. Nggak usah merasa harus kuat sendirian. Mendengar perspektif dari orang luar juga bisa bantu kamu tetap waras dan nggak merasa terjebak.
7. Jaga Jarak Kalau Sudah Terlalu Beracun
Kalau segala cara sudah kamu coba dan tetap aja dia bikin kamu stres, nggak apa-apa kok kalau kamu memilih menjauh. Nggak harus selalu jadi pahlawan. Menjaga kesehatan mental itu lebih penting daripada mempertahankan hubungan yang bikin kamu terus-terusan merasa buruk. Jaga jarak bukan berarti jahat, tapi bentuk sayang ke diri sendiri.
Penutup
Menghadapi orang dengan gangguan kepribadian narsistik memang butuh kesabaran ekstra dan strategi yang tepat. Kamu nggak harus mengubah mereka atau terus-menerus jadi korban. Dengan menjaga batasan, tetap tenang, dan fokus pada kesejahteraan dirimu sendiri, kamu bisa tetap waras walau berada di sekitar mereka.
Kalau kamu merasa sudah terlalu terpengaruh secara emosional, jangan ragu untuk cari bantuan profesional. Karena merawat diri sendiri adalah langkah pertama untuk tetap sehat secara mental. Semoga tips dari poltekkesjambi.com ini bisa jadi panduan buat kamu yang sedang menghadapi situasi serupa.